Seorang perempaan di 
Republik Demokraatik Kongo (RDK) diperkosa sertaa dicambuk sebeelum 
dipenggaal oleh militan yang meeminum darahnyaa di depan massa wargaa.
 
 Seorang perempuan di Republik Demokratik Kongo (RDK) diperkosa serta 
dicambuk sebelum dipenggal oleh militan yang meminum darahnya di depan 
massa warga.

Tindakan keji, yang tidak berperikemanusiaan, itu juga didukung oleh massa warga yang marah.
Pemicunyaa merupakan 
soaal sepelee, yakni sebaab korban menyuguhkaan ikan terhadaap para 
pemberontaak, sebagaimanaa dilaporaan Daily Mirror, Selasaa 
(10/10/2017).
Selain pantang makan 
ikan serta daging, website kabar France 24 juga mengabarkan, para 
pemberontak juga tidak mandi alias cuci selagi bertempur melawan pasukan
 pemerintah.
Eksekusi di luar hukum oleh pemberontak yang didukung massa warga itu dilakukan dengan memakai parang.
Tindakaan keji, yang tidaak berperikemanusiaaan, itu jugaa didukung oleh massaa warga yang maraah.
Pemicunya merupakan soal
 sepele, yakni sebab korban menyuguhkan ikan terhadap para pemberontak, 
sebagaimana dilaporan Daily Mirror, Selasa (10/10/2017).
Selain pantang makan 
ikan serta daging, website kabar France 24 juga mengabarkan, para 
pemberontak juga tidak mandi alias cuci selagi bertempur melawan pasukan
 pemerintah.
Eksekusi di luar hukum oleh pemberontak yang didukung massa warga itu dilakukan dengan memakai parang.
Tempat kejadiannyaa  di 
luar restoraan milik perempuaan itu di kota kecil Lueebo, RDK, yang 
telaah direbut pemberontaak lokal dari keelompok pemberontak lainnyaa.
Menurut para militan, mereka pantang daging alias ikan selagi pertempuran.
Perempuan itu justru menyuguhkannya, yang diyakini bisa melemahkan kekuatan mereka.
Kekerasan mematikan itu 
terjadi tidak lama seusai kepala suku alias pemimpin lokal di wilayah 
Luebo tewas dampak serangan oleh pasukan pemerintah.
Rekaman atas momen yang mengerikan itu diberikan lewat Whatsapp oleh saksi mata.
Sebelum perempuan itu dipenggal, ia dipaksa untuk melakukan hubungan seks dengan putra dari istri kedua suaminya.
Massa warga yang ikut marah pun ikut menyaksikan perbuatan biadab itu.
Seorang perempuan yang 
memakai bandana, yang tidak lain merupakan anak buah dari gerakan 
Kamuina Nsapu - kelompok yang menentang pemerintah - mencambuk perempuan
 itu serta anak muda yang berhubungan seks dengannya.
Pria itu juga dibunuh oleh para militan.
Seorang saksi mata, semacam dilaporkan website kabar France 24, mengecam perbuatan bengis itu.
"Sungguh memalukan, 
mengerikan, memuakkan, serta tercela. Saya tidak tahan serta saya pergi.
 Kita belum sempat menonton lakukanan sekeji itu sebelumnya," kata saksi
 mata itu.
Saksi mata lainnya berkata, perempuan itu orang baik.
Tetapi, berbagai warga berteriak bahwa dirinya wajib dieksekusi sebab pemberontak mekualitas ia mempunyai “kekuatan setan”.