dokter
 telah memvonisnya bila hidupny tidak lama lagi. Dan yang mengharukan 
yaitu kekasihnya Yvonne tidak pernah meninggalkannya, bahkan juga 
bersikeras untuk tetaplah menikah dengannya. 
 
 Yvonne
 berkata : " Ia yaitu orang yang begitu kuhormati, begitu romantis, ia 
selalu ingin berikan semua dunia padaku. Tidak perduli seberapa sulitnya
 kehidupannya, dia selalu berusaha membuatku suka dan tersenyum. " 
 
 
 
 
Untungnya
 dengan pertolongan pihak RS dan kerabat, pernikahan mereka pada 
akhirnya sukses dikerjakan. Dan 36 jam sesudah pernikahan usai, Tini 
juga pergi dengan damai, meninggalkan istri dan keluarga yang paling dicintainya itu.
Yvonne
 berkata : " Ia yaitu orang yang begitu kuhormati, begitu romantis, ia 
selalu ingin berikan semua dunia padaku. Tidak perduli seberapa sulitnya
 kehidupannya, dia selalu berusaha membuatku suka dan tersenyum. " 
 
 
 
 
Untungnya
 dengan pertolongan pihak RS dan kerabat, pernikahan mereka pada 
akhirnya sukses dikerjakan. Dan 36 jam sesudah pernikahan usai, Tini 
juga pergi dengan damai, meninggalkan istri dan keluarga yang paling dicintainya itu.
Sebenarnya
 Tini sudah melamar Yvonee di th. 2007, tetapi lantaran biaya 
penyembuhan yang begitu besar, hingga keduanya tidak kunjung bisa 
menikah. Setelah pihak RS memperoleh berita akan keinginan hati Yvonee 
dan Tini untuk menikah, diadakannyalah persepsi pernikahan berbarengan 
dengan keluarga dan teman dekat mereka di RS, disaksikan oleh semua 
teman dekat dan keluarga mereka, keduanya resmi jadi sepasang suami 
istri. 
 
Lalu
 Yvonne berbarengan dengan room pergi ke pengadilan dan mengambil surat 
pernikahan. Dan karena keadaan ke-2 pasangan ini lebih khusus, makan 
pihak pengadilan juga tidak meminta mereka untuk melalui sistem 72 jam 
untuk keluarkan surat pernikahan ini. 
Yvonne
 dengan gaun putihnya dan Tini yang mengenakan baju dan jas, keduanya 
sama-sama berciuman. Mulai sejak penyakit Tini divonis 6 bln. lalu, 
Yvonne tidka pernah meninggalkan Tini, ia tidak cuma mesti melindungi 
Tini, juga menjaga ke-2 putra mereka yang berumur 9 th. , dan 3 putri 
Yvonne, yang dibawanya dari pernikahannya terlebih dulu. Yvonne 
mengungkap bila Tini memperlakukan ketiga putrinya bak anak kandungnya 
sendiri. 
Yvonne
 : " Ia yaitu seorang bapak yang penuh kasih sayang, kalau keadaannya 
begitu mungkin, ia tentunya akan begitu menyukai anak-anak, dan akan 
senantiasa temani mereka. Dia selalu menginginkan memberiku satu 
pernikahan bertopik dongeng yang romantis. Dia selalu berhemat dan 
menabung, tetapi karena penyakitnya dan problem saat, hingga kami tidak 
kunjung menikah. "