Akan datang sebuahmasa
dimana kami bakal merindukan saat-saat ini, saat-saat dimana orang yang
telah menemui ajalanya merindukan nafasnya kembali, berharap jantungnya
berdetak lagi, berharap nadinya berdenyut lagi. Sebab nanti hampir
semuanya meminta serta berangan-angan kembali lagi ke dunia.
Kita yang tetap di
dunia, maka mari kami kegunaaankan sebaik-baiknya dunia sebagai ladang
akhirat (khususnya diri kami pribadi), sebab nanti hampir semuanya
meminta serta berangan-angan kembali lagi ke dunia.
Sungguh benar-benar tak
sedikit ayat al Qur an yang membahas mengenai orang orang yang rugi
seusai meninggal. Mereka yang rugi itu minta dikembalikan ke dunia.
Kenapa? Yaitu sebab seusai meninggal baru mereka yakin bahwa apa yang
mereka lalaikan dahulu di dunia benar-benar kurang baik dampaknya. Untuk
apa minta dikebalikan ke dunia? Yaitu untuk menebus kelalaian mereka
dahulu dalam beramal.
“Hingga apabila telah
datang kematian terhadap seorang dari mereka, dirinya mengatakan, “Ya
Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) supaya aku beramal shalih terhadap
yang telah aku tinggalkan.” (QS. Al Mukminun: 99-100)
“Yaa Rabb kami, kami
telah menonton serta mendengar, maka kembalikanlah kami (kedunia)
niscaya kami bakal mengerjakan amal shalih. Sungguh kami merupakan orang
orang yang yakin.” (QS. As Sajdah: 12)
Diantara amalan yang
diharapkan orang orang yang telah meninggal serta rugi tersebut,
dijelaskan Allah serta Rasul-Nya sebagai berikut :
1. Supaya Bisa Bersedekah.
Orang orang yang telah
meninggal berharap kematiannya ditangguhkan meski sesaat, sebab ingin
membelanjakan harta yang dirinya tinggalkan di dunia untuk disedekahkan.
Padahal waktu tetap berada di dunia dirinya tidaklah tergolong orang
yang suka bersedekah.
Allah membahas mengenai
angan angan mereka itu sebagaimana firman-Nya : “Maka dirinya mengatakan
(rugii) Ya Rabbku sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku
sedikit waktu lagi maka aku bisa bersedekah serta aku tergolong orang
orang yang shalih.” (QS al Munafiqun : 10)
Seusai meninggal, mereka
baru yakin bahwa sedekah bakal memadamkan murka Allah. Rasulullah
bersabda: “Sedekah dengan cara diam diam bakal memadamkan murka Allah”
(HR. ath Thabrani)
Dan mereka baru yakin
serta paham makna firman Allah dalam surat al Baqarah ayat 261 :
“Permisalnyaan orang orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah,
semacam sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setip tangkai
ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dirinya
kehendaki serta Allah Mahaluas, Maha mengenal.”
Kenapa dirinya tak mengatakan,
“Maka aku bisa melaksanakan umroh” atau
“Maka aku bisa melakukan sholat alias puasa” dll?
Mengatakan para ulama,
Tidaklah seorang mayit menyatakan “sedekah” kecuali sebab dirinya
menonton besarnya pahala serta imbas baiknya seusai dirinya meninggal.
Apalagi harta yang disedekahkan di jalan Allah bakal dikualitas sebagai
pahala jariyah yang bakal semakin mengalir mesikipun telah mati. Serta
orang yang mati bakal bisa menonton pahala yang ia peroleh dari sedekah
jariyahnya. Jadi ia rugi kenapa dulu ia sangat sedikit sekali bersedekah
jariyah jadi pahala yang diperolehnya pun sedikit.
Dan, bersedekah-lah atas
nama orang-orang yang telah meninggal diantara kalian, sebab
sesungguhnya mereka sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa
bersedekah serta beramal shalih, maka wujudkanlah andalan mereka.
Dari ‘Aisyah
radhiyallahu ‘anha bahwasanya ada seseorang mendatangi Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, kemudian dirinya mengatakan,
“Wahai Rasulullah,
sesungguhnya Ibuku tiba-tiba saja meninggal dunia serta tak sempat
memberi tau wasiat padaku. Seandainya dirinya ingin memberi tau wasiat,
pasti dirinya bakal mewasiatkan supaya bersedekah untuknya. Apakah Ibuku
bakal mendapat pahala apabila aku bersedekah untuknya? Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya”. (HR. Bukhari &
Muslim)
2. Supaya Bisa Shalat Dua Rakaat.
Orang orang yang
mengabaikan shalat serta mengangkat dosa kealam kuburnya maka dirinya
berangan angan supaya bisa kembali kedunia untuk melaksanakan shalat
meskipun hanya dua rakaat.
Abu Hurairah mengatakan
bahwa Rasulullah sempat melewati sebuah kuburan serta bertanya : Kuburan
siapa ini ? Kata para sahabat : Ini kuburan si Fulan, maka beliau
bersabda : “Shalat dua rakaat lebih ia sukai dari apa yang tersisa dari
dunia kalian.” (H.R ath Thabrani)
Dalam riwayat lain
disebutkan : “Dua rakaat ringan yang anda remehkan serta anda anggap
sunnah, yang bisa meningkatkan amal orang ini, lebih dirinya cintai dari
apa yang tersisa dari dunia kalian.” (H.R Ibnul Mubarak, dishahihkan
Syaikh al Albani)
Sungguh penghuni kubur
itu telah menyaksikan dalam kuburnya alangkah besar pahala yang Allah
sediakan bagi mereka yang melakukan shalat. Rasulullah bersabda :
“Shalat merupakan ibadah paling baik yang diperintahkan. Maka
barangsiapa sanggup mempertidak sedikit shalat hendaklah ia mempertidak
sedikitnya.” (HR. ath Thabrani)
3. Orang yang Mati Syahid di Jalan Allah
Dari Anas bin Malik
radliallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwa beliau
bersabda: “Tidak seorangpun yang masuk surga tetapi dirinya suka untuk
kembali ke dunia padahal dirinya hanya memiliki sedikit harta di bumi,
kecuali orang yang mati syahid. Dirinya berangan-angan untuk kembali ke
dunia kemudian berperang lalu terbunuh hingga sepuluh kali sebab dirinya
menonton keistimewaan karamah (mati syahid).”
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yg mati syahid memperoleh enam faktor
di segi Allah: Diampuni dosa-dosanya sejak pertama kali darahnya
mengalir, diperlihatkan kedudukannya di surga, diselamatkan dari siksa
kubur, dibebaskan dari ketakutan yg besar, dihiasi dgn perhiasan iman,
dikawinkan dgn bidadari & bisa memberbagi syafaat terhadap tujuh
puluh orang kerabatnya.” (HR. Ibnu Majah)
Salah satu sebab orang
yang mati syahid ingin kembali ke dunia supaya mati syahid lagi
merupakan sebab ia tak merasakan sakit saat nyawanya dicabut.
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah, “Orang yang mati syahid itu tak
merasakan (kesakitan) pembunuhan kecuali sebagaimana seorang diantara
anda merasakan (sakitnya) cubitan.” (HR. Ahmad)
4. Supaya Bisa Lebih Tak sedikit Beramal Shalih
Mereka meminta supaya
dikembalikan ke dunia supaya bisa melakukan amal shaleh. Amal shaleh,
cakupannya sangat luas, semacam mengerjakan shalat, bayar zakat,
menunaikan haji serta lainnya. Juga mengurangi lakukanan maksiat yang
hanya menumpuk dosa di akhirat.
Permintaan mereka itu
sebagaimana Firman Allah Azza wa Jalla di atas (as-Sajdah/32:12), serta
ayat-ayat yang lainnya, semacam firman Allah :
وَأَنْذِرِ النَّاسَ
يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا
أَخِّرْنَا إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ
Dan berbagilah
peringatan terhadap manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) adzab
datang terhadap mereka, maka mengatakanlah orang-orang yang zhalim, “Ya
Rabb kami, kembalikanlah kami meskipun dalam waktu yang sedikit, niscaya
kami bakal mematuhi seruan-Mu serta mengikuti rasul-rasul”. (QS.
Ibrahim: 44)
Dalam ayat yang lain,
Allah Azza wa Jalla juga berfirman; Serta mereka berteriak didalam
neraka itu, “Ya Rabb kami, keluarkanlah kami niscaya kami bakal
melakukan amal saleh tak sama dengan yang telah kami kerjakan” (QS.
Fathir: 37)
Dan tetap tak sedikit
ayat yang lainnya yang menunjukkan permintaan mereka untuk dikembalikan
ke dunia supaya mereka bisa beramal shaleh. Jadi intinya merupakan bahwa
puncak angan angan orang orang yang berdosa merupakan berharap umurnya
diperpanjang supaya ia bisa meningkatkan amal baiknya serta mengejar apa
yang telah dirinya lalaikan dahulu waktu tetap berada di dunia.
Inilah sebagian
penyesalan manusia di alam kubur. Lalu bagaimana dengan kami yang belum
hingga kealam kubur serta tetap berada di dunia. Pasti benar-benar baik
apabila kami tak lalai terhadap amal amal yang telah disyariat supaya
tak rugi serta rugi nanti. Insya Allah berguna bagi kami semua. Wallahu
A’lam.