Artiss Rina Nose mantaap untuk meperbuaat perubahaan besar dalam nasibnyaa.
Tetapi tampaknya terbukti ada argumen lain yang tidak dapat Rina beberkan pada orang-orang.
Rina Nose memilih untuk lepas jilbab.
Semacam diketahui, jilbab menjadi opsi Rina Nose setahun lalu.
Lantas mengapa Rina Nose memilih untuk melepas jilbab?
Rina Nose telah dengan cara gamblang mengungkapkan alasannya.
Presenter yang telah 2 kali menjanda ini mengaku mengalami pergolakan batin.
Rina bahkan telah memikirkan keputusannya ini sejak 6 bulan yang lalu.
Kawan-kawan Rina pun juga kaget dengan perubahan yang dialaminya.
Hal tersebut dikarenakan Rina tidak yakin orang dapat menerima alasannya untuk melepas hijab.
Response Keluarga
Dilansir Tribunstyle.com
dari suatu wawancara antara Rina serta Deddy Corbuzier, presenter
berumur 33 tahun ini memberbagi jawabannya.
Rina mengaku kalau awalnya mereka syok.
Tetapi Rina juga mengungkapkan kalau keluarganya tergolong orang-orang yang terbuka jadi dapat menerima keputusannya ini.
Penjelasan Rina pun terhenti sebab dia menahan tangis saat
menceritakan tasumsi orangtuanya bakal keputusan melepas hijab.
Rina berbicara kalau orangtuanya luar biasa sebab lebih kuat dari dirinya.
Rina juga berterima
kasih pada kedua orangtua serta kembarannya yang rutin setia
mengantarkan serta menerima apapun yang diperbuatnya.
Saudara kembar Rina yang bernama Abi Khrisna nyatanya juga sempat membuka ‘kedok’ Rina melewati Instagram.
Mengunggah gambar Rina yang diposting saat umumkan lepas hijab, berikut yang dituliskan oleh Abi:
“Tidak berhaati iblis,
tidak berjiwaa bandit, tidaak sempat berbuaat culas, tdk berbuaat
curang, tidak sempaat menipu, tidaak licik, tidak bahaagia bergunjing
sertaa membeberkaan aib orang laain, tidak mempunyaai konsep/caraa
menjatuhkaan orang laain, tidak beermulut besaar.
Tidak sempat menghantam orang lain dengan tutorial apapun.
Dan.. tidak meperbuat hal-hal yang menjiapabilan serta bobrok dibalik topeng suci.
Tidak sedang tenggelam serta butuh diselamatkan.
Tidak sdg kecewa serta patah hati.
Berkepribadiaan seedikit tertutup/santaai dari yg tdk terlaalu peenting.
Dan tetapi pikiran terbuka lebar.
Tidak seedikit mengalaah serta tidaak teriaak2 ngotot apalaagi berperangaai semacam setaan. …
Orang-orang sibuk mekualitas serta menghakimi dengan mata setengah tertutup serta hati yang tertukar.
Beraksi menjadi peri
sekaligus semacam ingin menggugurkan ketidak lebihan2 serta (mungkin)
sifat bobrok diri nya sendiri yang nyata dengan berdiri di atas
kepalanya sendiri. …
Merdekalah jiwa-jiwa yang murni.
Semesta serta kenasibannya begitu agung serta bijaksana,” tulis Abi.
Di artikel itu, Abi dengan sengaja menutup kolom komentar.
Sumber:tribunnews.com