Seorang wanita meninggal dunia saat suami sedang melangsungkan ijab
kabul dengan adik kandungnya. Kisah miris sekaligus menyentuh ini
benar-benar telah terjadi.
Sang suami menikah dengan adik kandung dari sang istri, dan istrinya hadir saat ijab kabul. Namun nasib berkata lain, saat sedang melangsungkan ijab kabul, sang istri menghembuskan napas terakhirnya.
Pernikahan tersebut bukan karena tanpa alasan, istrinya memang meminta kepada sang suami untuk menikahi adik kandungnya.
Kejadian tersebut dialami oleh seorang wanita bernama Nor. Ia meninggal dunia saat sang suami menikah untuk kedua kalinya.
Nor meminta suaminya untuk menikahi adik kandungnya lantaran Nor sedang menderita kanker rahim stadium 4. Harapan Nor supaya kelima anaknya mendapat kasih sayang dari seorang ibu.
Selama Nor menderita sakit kanker, adiknya, Karin memang sudah mengasuh anak-anak Nor. Nor sudah mengidap sakit tersebut selama beberapa tahun belakangan.
Karin mengatakan bahwa menikah dengan kakak iparnya bukan merupakan keinginannya sendiri, ia hanya menuruti permintaan kakaknya.
Dilansir dari tribunnews.com, “Keluarga kami ada riwayat kanker. Saya sudah pernah dioperasi, sekarang tidak ada masalah lagi,” tambah Karin.
Karin yang awalnya menolak permintaan sang kakak karena umurnya masih cukup muda, 20 tahun, akhirnya menurutinya.
Karena ia tidak sampai hati melihat wajah dan juga penderitaan sang kakak. Belum lagi anak-anak Nor masih sangat kecil.
“Anak pertama berumur sembilan tahun, dan yang bungsu masih bayi. Kelima anaknya perempuan,” ungkap Karin.
Nor dan suami menikah saat umurnya sudah cukup tua, sehingga anak-anaknya masih sangat kecil. Pernikahan Karin dan suami Nor dilangsungkan di rumah sakit tempat Nor dirawat.
Dikelilingi suasana yang sangat menyentuh hati, ijab kabul tersebut dilaksanakan. Calon suami Karin mengucapkan ijab kabul di depan istrinya yang tengah koma.
Setelah ijab kabul selesai, tak sampai satu jam, Nor menghembuskan napas terakhirnya. Pekerjaan Karin sebagai seorang guru, sedangkan suaminya angkatan laut.
Satu tahun setelah menikah, suami Karin meninggal dunia lantaran kecelakaan, dan saat ini Karin belum berkeinginan untuk menikah lagi. Karin hanya berpikir bahwa ia ingin merawat kelima anak kakaknya.
“Inilah berkah merawat anak yatim. Ini semua rezeki mereka. Saya hanya menumpang,” pungkas Karin.
Sang suami menikah dengan adik kandung dari sang istri, dan istrinya hadir saat ijab kabul. Namun nasib berkata lain, saat sedang melangsungkan ijab kabul, sang istri menghembuskan napas terakhirnya.
Pernikahan tersebut bukan karena tanpa alasan, istrinya memang meminta kepada sang suami untuk menikahi adik kandungnya.
Kejadian tersebut dialami oleh seorang wanita bernama Nor. Ia meninggal dunia saat sang suami menikah untuk kedua kalinya.
Nor meminta suaminya untuk menikahi adik kandungnya lantaran Nor sedang menderita kanker rahim stadium 4. Harapan Nor supaya kelima anaknya mendapat kasih sayang dari seorang ibu.
Selama Nor menderita sakit kanker, adiknya, Karin memang sudah mengasuh anak-anak Nor. Nor sudah mengidap sakit tersebut selama beberapa tahun belakangan.
Karin mengatakan bahwa menikah dengan kakak iparnya bukan merupakan keinginannya sendiri, ia hanya menuruti permintaan kakaknya.
Dilansir dari tribunnews.com, “Keluarga kami ada riwayat kanker. Saya sudah pernah dioperasi, sekarang tidak ada masalah lagi,” tambah Karin.
Karin yang awalnya menolak permintaan sang kakak karena umurnya masih cukup muda, 20 tahun, akhirnya menurutinya.
Karena ia tidak sampai hati melihat wajah dan juga penderitaan sang kakak. Belum lagi anak-anak Nor masih sangat kecil.
“Anak pertama berumur sembilan tahun, dan yang bungsu masih bayi. Kelima anaknya perempuan,” ungkap Karin.
Nor dan suami menikah saat umurnya sudah cukup tua, sehingga anak-anaknya masih sangat kecil. Pernikahan Karin dan suami Nor dilangsungkan di rumah sakit tempat Nor dirawat.
Dikelilingi suasana yang sangat menyentuh hati, ijab kabul tersebut dilaksanakan. Calon suami Karin mengucapkan ijab kabul di depan istrinya yang tengah koma.
Setelah ijab kabul selesai, tak sampai satu jam, Nor menghembuskan napas terakhirnya. Pekerjaan Karin sebagai seorang guru, sedangkan suaminya angkatan laut.
Satu tahun setelah menikah, suami Karin meninggal dunia lantaran kecelakaan, dan saat ini Karin belum berkeinginan untuk menikah lagi. Karin hanya berpikir bahwa ia ingin merawat kelima anak kakaknya.
“Inilah berkah merawat anak yatim. Ini semua rezeki mereka. Saya hanya menumpang,” pungkas Karin.