Sholat adalah tiang Agama, jika sholatnya bagus niscaya amalannya pun bagus, dan sebaliknya jika sholatnya rusak maka rusak pulalah agama dan amalannya.
Sebagaimana sabda Nabi, saw: “Amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya dan jika buruk maka buruklah seluruh amalannya.” (HR. Thabrani)
Tapi mengapa ada kalanya kita melihat orang yang rajin sholat lima waktu, bahkan menunaikannya di masjid setiap hari tapi perilakunya setiap hari justru berkebalikan dengan sholatnya. Memiliki gaya hidup yang mewah, sombong, dan bahkan banyak juga diantara mereka yang memakan uang riba.
Imam Hasan al-Bashri rahimahullâh pernah mengatakan: “Wahai, anak manusia. Shalat adalah perkara yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.
Banyak orang yang sholat secara harfiah tapi pada hakikatnya dia tidak sholat. Gerakan sholat dan semua bacaannya hanyalah kumpulan gerakan dan ucapan yang tidak meninggalkan bekas sedikit pun di hatinya.
Sehingga yang terjadi adalah sholat Iya, maksiat jalan terus. Sholat yang dilakukannya sama sekali tidak mampu membentengi dirinya dari perbuatan yang dibenci Allah.
Sebagaimana sabda Nabi, saw: “Barang siapa yang memelihara sholat, maka sholat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara sholat, maka sesungguhnya sholat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.” (Tabyinul Mahaarim).
Apakah kita termasuk ke dalam salah satu dari 10 kelompok di atas? Semogga Allah menguatkan hati kita untuk terus istiqomah dalam agamanya.
Sholat ternyata bukan hanya gerakan dan bacaan saja yang dibaca berulang-ulang, agar amal pahala sholat kita diterima oleh Allah, kita wajib menahan diri dari perbuatan keji dan mungkar sebagaimana dituliskan di poin nomor 10 di atas.
Rasulullah, saw pernah bersabda: “Islam dibangun di atas lima hal; bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allâh dan Nabi Muhammad adalah utusan Allâh, menegakkan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, berzakat dan naik haji bagi yang mampu" (HR Bukhâri dan Muslim).
Oleh karena itu mulai sekarang, sebagai muslim seyogyalah kita mulai meramaikan masjid, sholat fardhu berjamaan dan menjadikan sholat sebagai tiang agama yang sebenarnya. Semoga memberi manfaat bagi kita semua.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman yang lain!
Sebagaimana sabda Nabi, saw: “Amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari Kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik maka baiklah seluruh amalannya dan jika buruk maka buruklah seluruh amalannya.” (HR. Thabrani)
Tapi mengapa ada kalanya kita melihat orang yang rajin sholat lima waktu, bahkan menunaikannya di masjid setiap hari tapi perilakunya setiap hari justru berkebalikan dengan sholatnya. Memiliki gaya hidup yang mewah, sombong, dan bahkan banyak juga diantara mereka yang memakan uang riba.
Imam Hasan al-Bashri rahimahullâh pernah mengatakan: “Wahai, anak manusia. Shalat adalah perkara yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya engkau belum shalat”.
Banyak orang yang sholat secara harfiah tapi pada hakikatnya dia tidak sholat. Gerakan sholat dan semua bacaannya hanyalah kumpulan gerakan dan ucapan yang tidak meninggalkan bekas sedikit pun di hatinya.
Sehingga yang terjadi adalah sholat Iya, maksiat jalan terus. Sholat yang dilakukannya sama sekali tidak mampu membentengi dirinya dari perbuatan yang dibenci Allah.
Sebagaimana sabda Nabi, saw: “Barang siapa yang memelihara sholat, maka sholat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara sholat, maka sesungguhnya sholat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.” (Tabyinul Mahaarim).
Kemudian Rasulullah, saw menambahkan jenis-jenis orang yang sholatnya tidak diterima Allah,SWT, yaitu:
- Lelaki yang sholat sendirian tanpa membaca sesuatu.
- Lelaki yang mengerjakan sholat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
- Lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
- Lelaki yang melarikan diri.
- Lelaki yang minum arak tanpa mau meninggalkannya (taubat).
- Perempuan yang suaminya marah kepadanya.
- Perempuan yang mengerjakan sholat tanpa memakai tudung.
- Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
- Orang-orang yang suka makan riba’.
- Orang yang sholatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan munkar.”
Apakah kita termasuk ke dalam salah satu dari 10 kelompok di atas? Semogga Allah menguatkan hati kita untuk terus istiqomah dalam agamanya.
Sholat ternyata bukan hanya gerakan dan bacaan saja yang dibaca berulang-ulang, agar amal pahala sholat kita diterima oleh Allah, kita wajib menahan diri dari perbuatan keji dan mungkar sebagaimana dituliskan di poin nomor 10 di atas.
Rasulullah, saw pernah bersabda: “Islam dibangun di atas lima hal; bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allâh dan Nabi Muhammad adalah utusan Allâh, menegakkan shalat, berpuasa di bulan Ramadhan, berzakat dan naik haji bagi yang mampu" (HR Bukhâri dan Muslim).
Oleh karena itu mulai sekarang, sebagai muslim seyogyalah kita mulai meramaikan masjid, sholat fardhu berjamaan dan menjadikan sholat sebagai tiang agama yang sebenarnya. Semoga memberi manfaat bagi kita semua.
Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman yang lain!